PENGARUH SITUASI KONSUMEN
Pengertian situasi
Faktor situasional adalah kondisi sesaat yang muncul
pada tempat dan waktu tertentu
Kemunculanya
terpisah dari diri produk maupun konsumen ( Asseal , 1998 ).
Sedangkan
menurut belik ( 1975 ) , mendifinisikan situasi sebagai semua faktor yang utama
terhadap tmpat dan situasi yang tidak menurut pengetahuan seseorang ( intra
individu ) dan stimulasi ( alternative pilihan ) dan memiliki bukti dan
pengaruh sistimatis pada prilaku saat itu .
Lain halnya dengan wilkie ( 1990 ) . pengaruh
situasional adalah kekuatan sesaat yg tidak berasal dari dalam diri seseorang
atau berasal dari produk atau merek yang di pasarkan , penelitian telah
menemukan bahwa faktor situasional mempengaruhi pilihan konsumen dengan
mengubah kemungkinan pemilihan berbagai alternative ( kolm,Monroe,dan Glazer,
1987, dalam titus dan Ernett, 1996 ) .
FAKTOR –
FAKTOR SITUASI KONSUMEN
Pengaruh
situasional dalam konsumen adalah faktor personal dan lingkungan sementara yang
muncul pada saat aktifitas konsumen , sehingga situasi konsumen meliputi
faktor-faktor seperti :
1.
Melibatkan waktu dan tempat dalam mana aktifitas konsumen terjadi ,
2.
Mempengaruhi tindakan konsumen sperti prilaku pembelian , dan
3.
Tidak termasuk karakteristik personal yang berlaku dalam jangka panjang. Stuasi
konsumen relative merupakan kejadian jangka pendek dan harus dibedakan dengan
lingkungan makro atau faktor-faktor personal yang memiliki jangka waktu lama .
Secara garis
besar jenis/tipe situasi konsumen dibagi menjadi 3 sesuai dengan waktu
kegunaannya yaitu :
1. Situasi
Komunikasi
2. Situasi Pembelian
3. Situasi Pemakaian
2. Situasi Pembelian
3. Situasi Pemakaian
1. Situasi
Komunikasi
Situasi Komunikasi adalah suasana atau lingkungan dimana konsumen memperoleh informasi atau melakukan komunikasi. Komunikasi yg dilakukan bisa bersifat pribadi atau nonpribadi
Konsumen mungkin memperoleh informasi melalui :
1. Komunikasi Lisan dengan teman, kerabat, tenaga penjual, atau wiraniaga
2. Komunikasi non pribadi, seperti iklan TV, radio, internet, koran, majalah, poster, billboard, brosur, leaflet dsb
3. Informasi diperoleh langsung dari toko melalui promosi.
2. Situasi
Pembelian
Situasi Pembelian adalah lingkungan atau suasana yang
dialami/dihadapi konsumen ketika membeli produk dan jasa. Situasi pembelian
akan mempengaruhi pembelian.
Misal: Ketika Konsumen berada di bandara, ia mungkin akan bersedia membayar sekaleng Coke berapa saja harganya ketika haus. Sebaliknya, jika ia berbelanja Coke di swalayan dan mendapatkan harganya relatif lebih mahal, ia mungkin sangat sensitif terhadap harga. Konsumen tsb mungkin akan menunda pembelian Coke dan mencari di tempat lain
Misal: Ketika Konsumen berada di bandara, ia mungkin akan bersedia membayar sekaleng Coke berapa saja harganya ketika haus. Sebaliknya, jika ia berbelanja Coke di swalayan dan mendapatkan harganya relatif lebih mahal, ia mungkin sangat sensitif terhadap harga. Konsumen tsb mungkin akan menunda pembelian Coke dan mencari di tempat lain
3.Situasi
Pemakaian
Misal: Konsumen Muslim sering memakai kopiah dan pakaian takwa pada saat sholat atau pada acara keagamaan. Kebaya akan dipakai kaum wanita pada acara pernikahan atau acara resmi lainya, dan jarang digunakan untuk pergi bekerja. Para Produsen sering menggunakan konsep situasi pemakaian dalam memasarkan produknya, produk sering diposisikan sebagai produk untuk digunakan pada situasi pemakaian tertentu. Misalnya, ada pakaian resmi untuk ke pesta, pakaian olahraga, pakaian untuk kerja, pakaian untuk santai dan berolahraga.
Tahap-tahap
proses pembelian, yaitu :
1.
Pengenalan Masalah
Proses
membeli diawali saat pembeli menyadari adanya masalah kebutuhan. Pembeli
menyadari terdapat perbedaan antara kondisi sesungguhnya dengan kondisi yang
diinginkannya. Kebutuhan ini dapat disebabkan oleh rangsangan eksternal ataupun
internal.
2.
Pencarian Informasi
Proses mencari informasi secara aktif dimana konsumen
mencari bahan-bahan bacaan, menelpon teman-temannya, dan melakukan kegiatan
mencari-cari untuk mengetahui tentang suatu barang dan jasa. Secara umum,
konsumen menerima informasi terbanyak dari suatu produk dari sumber-sumber
komersial, yaitu sumber-sumber yang didominasi oleh para pemasar. Pada sisi
lain, informasi yang paling efektif justru berasal dari sumber-sumber pribadi.
3.
Evaluasi Alternatif
Kebanyakan model dari proses evaluasi konsumen
sekarang bersifat kognitif, yaitu mereka memandang konsumen sebagai pembentuk
penilaian terhadap produk terutama berdasarkan pada pertimbangan yang rasional.
4.
Keputusan Pembelian
Faktor yang akan mempengaruhi keputusan pembalian
adalah sikap orang lain (sejauh mana sikap orang lain akan mengurangi
alternatif pilihan seseorang), tujuan pembelian, persepsi seseorang terhadap
barang dan jasa, dan faktor sosial serta budaya.
5.
Perilaku Pasca Pembelian
Setelah pembelian suatu produk, konsumen akan
mengalami beberapa tingkat kepuasan atau ketidakpuasan. Jika konsumen marasa
puas maka ia akan memperlihatkan kemungkinan yang lebih tinggi untuk membeli
produk itu kembali. Namun, apabila konsumen tidak puas maka ia akan mengurangi
ketidakcocokkannya dengan meninggalkan atau mengembalikanproduk tersebut atau
mereka mungkin akan mencari informasi yang mungkin mengkonfirmasikan produk
tersebut menjadi bernilai tinggi.