ETIKA
BISNIS TUGAS 2
Hakikat Bisnis
Hakikat
bisnis adalah usaha untuk memenuhi kebutuhan manusia ( produk atau jasa ) yang
bermanfaat bagi masyarakat. Businessman (Seorang pebisnis) akan selalu melihat
adanya kebutuhan masyarakat dan kemudian mencoba untuk melayani secara baik
sehingga masyarakat menjadi puas dan senang. Dari kepuasan masyarakat itulah si
pebisnis akan mendapatkan keuntungan dan pengembangan usahanya.
Profesi
Profesi
adalah suatu pekerjaan , jabatan yang menuntut keahlian , yang didapat melalui
pendidikan dan latiahan tertentu, menuntut persyaratan khusus , memiliki
tanggung jawab dan kode etik tertentu. Profesi dapat dirumuskan sebagai
pekerjaan yang dilakukan sebagai nafkkah hidup dengan mengandalkan keahlian dan
ketrampilan nilai yang tinggi dengan melibatkan komitmen pribadi (moral) yang
mendalam. Dengan demikian orang professional adalah orang yang melakukan suatu
pekerjaan purna waktu dan hidup dari pekerjaan itu dengan mengandalkan keahlian
dan ketrampilan yang tinggi serta punya komitmen pribadi yang mendalam atas
pekerjaannya itu. Dengan katalain, orang professional adalah orang yang
melakukan suatu pekerjaan karena ahli di bidang tersebut dan meluangkan seluruh
waktu, tenaga, dan perhatiannya untuk pekerjaan tersebut.
Pergeseran Paradigma Dari Pendekatan
Stockholder dan Pendekatan Stakeholder
Penerapan
etika bisnis ini murupakan penerapan dari konsep “Stake Holder” sebagai pengganti
dari konsep lama yaitu konsep “Stock Holder” . Pengusaha yang menerapkan konsep
Stock Holder berusaha untuk mementingkan kepentingan para pemengang saham
(Stockholder) saja, di mana para pemegang saham tentu saja akan mementingkan
kepentinganya yaitu penghasilan yang tinggi baginya yaitu yang berupa deviden
atau pembagian laba serta harga saham dipasar bursa.
Dengan
memperoleh deviden yang tinggi maka penghasilan mereka akan tinggi, sedangkan
dengan naiknya nilai atau kurs saham akan merupakan kenaikan kekayaan yang
dimilikinya yaitu sahamnya itu dapat dijual dengan harga yang lebih tinggi.
Pemenuhan kepentingan ataupun tuntutan dari para pemengan saham itu sering kali
mengabaikan kepentingan-kepentingan pihak-pihak yang lain yang juga terlibat
dalam kegiatan bisnis. Pihak lain yang terkait dalam kegiatan bisnis tidak
hanya para pemegang saham saja akan tetapi masih banyak lagi seperti :
1.
Pekerja/ karyawan
2.
Konsumen
3.
Kreditur
4.
Lembaga-lembaga keuangan
5.
Pemerintah.
Tanggung Jawab Moral dan Sosial Bisnis
Tanggung
jawab moral dan sosial bisnis, dari sudut pandang strategisnya bahwa suatu
perusahaan bisnis perlu mempertimbangkan tanggung jawab sosialnya bagi
masyarakat dimana bisnis menjadi bagiannya. Ketika bisnis mulai mengabaikan
tanggung jawabnya, masyarakat cenderung menanggapi melalui pemerintah untuk
membatasi otonomi bisnis.
Menurut
Jones, etika berkaitan dengan nilai-nilai internal yang merupakan bagia dari
budaya perusahaan dan membentuk keputusan yang berhubungan dengan tanggung
jawab social.
Terdapat
3 pendekatan dalam pembentukan tanggung jawab social:
1. pendekatan moral yaitu tindakan yang
didasrkanpada prinsip kesatuan
2.
pendekatan kepentingan bersama yaitu bahwa kebijakanmoral harus didasarkan pada
standar kebersamaan, kewajaran dan kebebasan yang bertanggung jawab
3.
kebijakan bermanfaat adalh tanggup jawab social yang didasarkan pada nilai apa
yang dilakukan perusahaan menghasilakn manfaat besar bagi pihak berkepentuingan
secara adil.
Kode Etik Perusahaan
Kode
etik Perusahaan adalah norma yang wajib ditaati oleh perusahaan beserta
lapisan-lapisan dalam perusahaan tersebut dalam menjalankan kewenangan dan
tanggung jawabnya secara pribadi maupun secara organisasi.
Contoh
:
Berikut
ini adalah contoh kode etik yang biasanya berlaku pada perusahaan-perusahaan :
1.
Jam masuk kerja jam 08.00 dan dispensasi keterlambatan hanya 5 menit
2.
Tidak boleh bermain game di kantor
3.
Harus lapor kepada atasan masing-masing departement jika ingin ijin keluar
kantor
4.
Penggunaan internet hanya untuk urusan pekerjaan
5.
Setiap karyawan tidak boleh sembarangan membuka file karyawan lain
Menurut covey sebuah keputusan yang baik
adalah yang bisa menyeimbangkan keempat kompetensi yaitu : tubuh (PQ),
intelektual (IQ), Hati (PQ) dan jiwa / roh (SQ). Berikan penjelasan apakah anda
setuju / tidak, kemukakan pendapat dan berikan contoh?
Setuju,
akan tetapi seberapa lama waktu yang disediakan membuat keputusan juga
menentukan apakah keputusan yang akan kita ambil harus memenuhi 4 elemen
tersebut. Jika waktu yang disediakan cukup panjang. Maka kita dapat memilih
keputusan yang usdah memenuhi syarat. Namun jika waktu yang disediakan sangat
pendek. Maka keputusan yang kita ambil tidak memenuhi syarat 4 elemen
tersebut.Contoh keputusan yang membutuhkan waktu yang panjang.
Sumber
http://muaramasad.blogspot.com/2013/03/pengertian-etika-profesi-dan.html
http://usaginoempire.blogspot.com/2012/09/bisnis-dan-lingkungan.html
Tidak ada komentar:
Posting Komentar